Catatan Papa Clay

Lagu ini mengingat kan kita kepada Ayah kita yg telah bersusah payah bekerja banting tulang untuk menafkahi keluarga nya.....bagi orang lain ayah saya mungkin bukan orang hebat , namun bagi saya ayah saya adalah orang terhebat dalam hidup saya...., 

                                                                        "Hein Rilson Muhea"

lirik lagu ini mulai saya dengar saat masih usia belasan, kini usia saya menginjak kepala empat, serta memiliki istri dan ke tiga anak saya, catatan ini saya buat agar anak2 saya dapat mendengar lagu ini dan menghapal lirik lagu ini, Terutama buat Clay anak sulung ku, kelak engkau akan melewati getir nya kehidupan dalam hidup mu, begitu banyak hal yg akan engkau lewati nak, jika tujuan hidup telah tercapai, dan di usia senja akan kau nikmati - akan ada keiniginan mu agar kelak anak2 mu juga akan menyanyikan lagu ini untuk mengingat hasil kerja dan jerih payah mu....mulai dari sekarang nak - belajar lah yg giat, andalkan Tuhan dalam segala hal di hidupmu, dan jadilah orang yg berguna buat semua orang banyak, tabur terus kebaikan mu dari DIA yang telah memberkati mu' anak ku...

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwaBenturan dan hempasan terpahat di keningmuKau nampak tua dan lelah, keringat mengucur derasnamun kau tetap tabah hm...Meski nafasmu kadang tersengalmemikul beban yang makin saratkau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan iniKeriput tulang pipimu gambaran perjuanganBahumu yang dulu kekar, legam terbakar mataharikini kurus dan terbungkuk hm...Namun semangat tak pernah pudarmeski langkahmu kadang gemetarkau tetap setia

Ayah, dalam hening sepi kurinduuntuk menuai padi milik kitaTapi kerinduan tinggal hanya kerinduanAnakmu sekarang banyak menanggung beban

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan iniKeriput tulang pipimu gambaran perjuanganBahumu yang dulu kekar, legam terbakar mataharikini kurus dan terbungkuk hm...Namun semangat tak pernah pudarmeski langkahmu kadang gemetarkau tetap setia