PEMBELI ISTIMEWA



Pada suatu hari, ketika Jepang belum semakmur sekarang,
datanglah seorang
peminta-minta ke sebuah toko kue yang mewah dan bergengsi
untuk membeli
manju (kue Jepang yang terbuat dari kacang hijau dan
berisi selai). Bukan
main terkejutnya si pelayan melihat pelanggan yang begitu
jauh sederhana
di tokonya yang mewah dan bergengsi itu. Karena itu dengan
terburu-buru ia
membungkus manju itu. Tapi belum lagi ia sempat
menyerahkan manju itu kepada
si pengemis, muncullah si pemilik toko berseru, "Tunggu,
biarkan saya yang
menyerahkannya". Seraya berkata begitu, diserahkannya
bungkusan itu kepada
si pengemis.

Si pengemis memberikan pembayarannya. Sembari menerima
pembayaran dari
tangan si pengemis, ia membungkuk hormat dan berkata,
"Terima kasih atas
kunjungan anda".

Setelah si pengemis berlalu, si pelayan bertanya pada si
pemilik toko,
"Mengapa harus anda sendiri yang menyerahkan kue itu? Anda
sendiri belum
pernah melakukan hal itu pada pelanggan mana pun. Selama
ini saya dan
kasirlah yang melayani pembeli".

Si pemilik toko itu berkata, "Saya mengerti mengapa kau
heran. Semestinya
kita bergembira dan bersyukur atas kedatangan pelanggan
istimewa tadi. Aku
ingin langsung menyatakan terima kasih. Bukankah yang
selalu datang adalah
pelanggan biasa, namun kali ini lain."

"Mengapa lain," tanya pelayan.

"Hampir semua dari pelanggan kita adalah orang kaya. Bagi
mereka, membeli
kue di tempat kita sudah merupakan hal biasa. Tapi orang
tadi pasti sudah
begitu merindukan manju kita sehingga mungkin ia sudah
berkorban demi
mendapatkan manju itu. Saya tahu, manju itu sangat panting
baginya. Karena
itu saya memutuskan ia layak dilayani oleh pemilik toko
sendiri. Itulah
mengapa aku melayaninya", demikian penjelasan sang pemilik
toko.

~~~


Konosuke Matsushita, pemilik perusahaan Matsushita
Electric yang terkemuka itu,
menutup cerita tadi dengan renungan bahwa setiap pelanggan
berhak mendapatkan
penghargaan yang sama. Nilai seorang pelanggan bukanlah
ditentukan oleh prestise
pribadinya atau besarnya pesanan yang dilakukan. Seorang
usahawan sejati
mendapatkan sukacita dan di sinilah ia harus meletakkan
nilainya.

(Dikutip dari artikel, Konosuke Matsushita, Food For
Thought, dari buku Etos
Bisnis dan Etika Manajemen)

Everd Roy Muhea

Papa Clay berkecimpung dalam Dunia IT, pernah bekerja di IBM technical support Indonesia,Pernah menjadi Kepala Teknisi Laser Computindo selama 15 Tahun, aktif dalam Dunia IT,saat ini menjalankan Usaha Malili Tekno Komputer, Penjualan dan Service (PC,Laptop,Server,Gadget Solution,Networking, Developer Applications, RT/RW Net) Aktif dalam beberapa Komunitas IT

Tidak ada komentar :

Posting Komentar